Menjelang kelulusan SMU dahulu, saya ditawari banyak pilihan jurusan kuliah termasuk diantaranya jurusan tarbiyah / pendidikan. Tapi  anehnya saya tidak tertarik dengan jurusan tarbiyah padahal keluarga guru, aktifitas paling menyenangkan buat saya pun adalah mengajar bila ada adik kelas atau teman yang menanyakan pelajaran yang tidak dimengerti dan saya dianggap mampu untuk sharing ilmu. Dengan kedangkalan  pikiran saya menanggapi “ kenapa harus jurusan pendidikan siih…? Masa mengajar ada sekolahnya? Mengajar yaa mengajar aja, sampaikan ilmu yang kita punya pada anak didik, cukup… dan kita terus up grade ilmu di atas level anak didik. Astaghfirullah lancangnya diriku…
Alhamdulillah ternyata Allah masih menyayangi dan memberikan saya kesempatan kuliah di jurusan tarbiyah gratis yaitu di universitas kehidupan berbarengan dengan kuliahku di Jurusan Ilmu Pertanian di Unsoed.
Ketika itu saya aktif di Unit Kemakmuran Masjid Mafaza (masjid masyarakat yang lokasinya dekat dengan kampus), saya memang sering bolak balik masuk ruang studio radio dan sesekali mengamati tingkah anak- anak Paud dan santri TPQ. Saya sangat senang bila para guru Paud dan TPQ mengajak saya ngobrol mereka  mau berbagi ilmu pendidikan pada saya dengan banyak bercerita seputar warna warni dunia anak- anak, mengajak saya untuk hadir pada acara seminar atau acara sejenisnya dengan tema seputar pendidikan, sampai kepala sekolahnya langsung menawarkan saya untuk menjadi guru.
Saya tidak akan pernah melupakan kebaikan orang- orang yang begitu respek pada saya. Salam hormat saya kepada ibu Nina dan ustadz Imung yang begitu ikhlas berbagi ilmunya pada saya. Sampai sekarang saya senang mengikuti perkembanga sekolah Qita purwokerto yang kepala sekolahnya adalah bunda Nina. Dan ustadz Imung pun sekarang sudah menjadi pendongeng Nasional.
Materi bidang pendidikan pun terus saya pelajari selepas mendapat gelar Sarjana Pertanian. Saya mengajar di SDIT Banten islamic School selama 2 tahun yang pada saat itu kepala sekolahnya sangat disiplin dengan administrasi sekolah. Dan saya sangat bersyukur karena para guru senior sangat respek dan dengan sabar membimbingku dalam pengerjaan administrasi kelas. Tidak hanya soal Administrasi Kelas saja tapi saya pun mendapat pengajaran seputar pengkondisian murid.
Dan sampai sekarang limpahan rezeki dari NYA berupa ilmu pendidikan masih saya rasakan dan nikmati, berkumpul bersama dengan orang- orang yang sangat respek pada Perkembangan Pendidikan Komunitas Institut Ibu Profesional dan komunitas Hebat (Home Education Basic and Talent).
Dan yang terutama adalah Pria Sejatiku yang begitu respek dengan passionku di bidang pendidikan telah memberikan izin untukku mendidik anak2 di Sekolah Rumah.
Bersyukur atas limpahan Kasih sayangNYa di dekatkan dengan orang- orang yang respek pada bidang pendidikan membuat saya lebih percaya diri untuk memulai Home Schooling.

Tulisan.ini untuk #1minggu1cerita dengan tema minggu ke.11 yaitu Respek.