FAMILY PROJECT #CHALLENGE# DAY 5
Sabtu,01 April 2017
“Berbicaralah yang baik atau diam” isi hadits ini sepertinya
perlu ditempel besar- besar di rumah sebagai slogan kesopanan. Karena
lingkungan kampung disini dikenal dengan bahasa jaseng ( Jawa Serang, yang
tutur katanya kurang enak didengar dan sedikit kasar). Walau anak- anak sudah
terbiasa berbahasa indonesia di dalam rumah tapi logat dan serapan bahasa jawa
masih sering didengar dari mulut mungil anak- anak.
Dan hari ini dirumah kedatangan sepupu anak- anak yang ingin
main bersama di rumah. Wow special moment! Sudah lama mereka tak bermain
bersama di rumah. Maka pada kesempatan itu projectnya saya harus bisa menemani mereka bermain
dengan mempraktekan komunikasi produktif dan melatih kemandirian anak- anak
serta melatih team building. Dengan bahasa hati saya percayakan Ghaida dan
Syifa untuk menjadi 1 team solid untuk menjaga suasana bermain aman terkendali
dan tidak merepotkan tuan rumah.
Ezi sang maskulin
berhasil mengalah saat berebut sepeda dengan Rafa melalui perantara bujukan
Ghaida “ Ezi ngalah aja yaa, nanti di Syurga dapet sepeda bagus yang gambarnya
bisa gonta ganti” Ezi pun mengalah walau dengan berat hati dan melanjutkan
ucapan ghaida dengan imbalan sebaliknya untuk rafa ( saya tepuk jidat, PR untuk
menghilangkan pikiran negatif pada anak2ku). Dan dengan diberi batasan waktu
pemakaian dan bergantian.
Rafa sang gamers berhasil mengalihkan wujud i-pad dengan
bungkus vcd yang diwarnai, walaupun sebelumnya dia sukses menginstal game di HP
ku tapi langsung ambil dan disimpan ke tempat yang aman. Lebih nyata terlihat
kebahagiaan anak- anak tanpa gadget. Ku ucaokan dengan tegas “ di HP bi ema
tidak boleh ada game!” lalu Ghiada dan Syifa menyahutiku tanda setuju
menambahkan “ Iya jangan main game aja nanti oraknya gak bisa berfikir”
kemudian disusul dengan nasihat tetehnya rafa “ iya yaa nanti di hp kita games
nya dibuangn aja yuk..”
Nada calon ibu hebat begitu antusias memasak ketika melihat
Syifa yang sedang asyik mengirisi tempe di dapur. Dia menggoreng tempe hingga
selesai, komentarnya “ Seru banget masaknya, di rumah nada gak pernah masak
kayak gini, biasanya dimasakin aja”.
Dan tiba akhir permainan, saya gagal mengajak mereka
merapikan kembali mainan dengan team project karena beberapa hal kendala.
Mereka pun pulang ba’da ashar.
Mengucapkan perkataan yang sopan dan baik pasti lebih enak
di dengar dan mudah dicerna dari pada perkataan yang sebaliknya.
0 komentar:
Posting Komentar