Lagi belajar cara menumbuhkan benih yang benar sesuai fitrahnya.
Benih itu adalah anak- anakku
Sekarang Ghaida lagi senang berjualan gambarnya Total uang jualannya dgn yg lalu jualan jambu terkumpul 50rb-an.
Selamat berkarya anakku...
Abi, Umi ngikutin dari belakang apa maunya Kakak. Kami hanya bisa menyiram, memupuk, memfasilitasi sesuai perkembangan usiamu, dan kau bukan kertas kosong yang dengan seenaknya kami coret sesuka kami, tapi kau sudah Allah takdirkan dengan fitrah yang suci menjadi khalifah fil ardhi.
Berniat untuk membersamaimu secara alami/ fitrah. Semoga kelak dapat memetik manisnya iman, indahnya bunga hafidz al-Qur'an dan daun yang rindang akhlak muliamu yang mampu teduhkan akhir zaman. Amin
Saat ini menghadapi tahun ajaran baru, saya mulai fokus pada rencana full home educationnya Ghaida (5y11m), semoga bisa tersusun rapi jadwal dan pelaksanaan nya sesuai FBE usia 0-7 (fitrah keimanan, fitrah belajar dan bernalar, fitrah bakat dan fitrah perkembangan). dan usia berikutnya.
Maka saya mencoba menjabarkan slogan keluarga kami "Keluargaku Hebat! (Happy & Enjoy Bersama Al-Qur'an Teman Setiaku) pada aktifitas sehari-hari kami.
Untuk saat ini sampai akhir Romadhon targetnya Ghaida tuntas hafal juz amma.
Maka saya maksimalkan 3 waktu bening, yaitu ba'da subuh, ba'da maghrib dan menjelang tidur dengan metode 5x dibacakan dengan penuh cinta. Dengan cara ke-1 saya yg baca, ke-2 bergantian ayat antara saya dan Ghaida, ke-3 baca bergantian per-ayat sebaliknya dari ke2. Ke-4 Saya baca/ baca bersama, ke-5 baca bersama.
Sambil menyemangatinya akan keutamaan bertadarus al-Qur'an.
Bulan depan genap usia Ghaida 6 tahun. Sudah sounding dari sekarang,, nanti kakak belajar sholat 2 waktu.
Umur 7 tahun belajar konsisten sholat 3 waktu
Umur 8 tahun belajar konsisten sholat 4 waktu
Umur 9 tahun belajar konsisten sholat 5 waktu.
Ada rasa tersendiri bagi Ghaida saat sholat subuh dengan warna langit hitam, biru dan putih/ terang. (istilah ghaida sendiri, dilihat dr dalam rumah).
Maka saya harus mengasah komunikasi produktif agar Ghaida dapat menerap dalam hatinya akan pentingnya dari Sholat bukan sekedar penggugur kewajiban.
Berniat untuk membersamai anak- anak secara alami/ fitrah. Semoga kelak dapat memetik manisnya iman, indahnya bunga hafidz al-Qur'an dan daun yang rindang akhlak muliamu yang mampu teduhkan akhir zaman. Amin
Aliran rasa ini kubagi untuk 1minggu1cerita
- Kali ini kegiatan untuk observasi gaya belajar anak yaitu berkreasi dengan jelly. Adapun jelly ini berasal dari kapas inner diapers, caranya; buka dalrman diapers bersih dan ambil kapasnya, lalu dimasukan pada wadah yg telah berisi air ( diamkan sampai air mengalami masa jenuh dan berubah jelly) lalu jelly dipisah-pisahkan pada beberapa mangkuk yang kemudian diberikan warna.
- Ghaida dan Syifa asyik bermain sensori halus. Ghaida terlihat kebingungan karena tidak ada contoh bentuk yg umi berikan dan akhirnya terbentuklah sebuah pelangi, matahari dan rambut. Saya senang melihat ide kreatif mulai terlihat pada Ghaida. Melihat hasil pekerjaanya dia termasuk pada menyukai hal yg detail karena dia ingin mendapatkan warna sempurna pada pelangi, namun kerapihan belum dipedulikan. Saat uminya mengumumkan bahwa hari ini kita akan berkarya dengan warna warni jelly dia terlihat antusias. Ini menunjukan Ghaida adalah visual kinestetik.
- Adapun Syifa senang merasakan sensory halus dari lunaknya jelly berwarna merah dengan tanpa banyka bicara. Entahlah bentuk apa yang dia buat, katanya sih bikin kepiting.
- Apakah mereka menyadari bahwa bajunya terlalu besar?
- ingin dandan maksimal ?
- dan ingin melengkapi dengan aksesoris lainnya?
- Ghaida dan Syifa tidak mempedulikan kondisi baju yang kebesaran
- Mereka merasa sangat cantik tanpa berdandan ( padahal biasanya minta dandan dulu walau sekedar sisir rambut dan bedakan)
- Mereka langsung mencari aksesoris pelengkap, seperti Sepatu dan Kipas frozen.
#TantanganHari1
#GayaBelajarAnak
#Level4
#KuliahBunsayIIP
Dengan Homeschooling yang di jalankan oleh Ghaida, Syifa dan Hakim (GHS) di bantu Framework Fitrah Base Education akan mengenalkan islam pada anak dengan keindahannya dan kasih sayang Allah. Menjalani hidup dengan senang dan bahagia bersama Al- Qur’an sebagai teman sejati.
Dan kami dapat berkumpul di Syurga dan berjumpa pula dengan para Nabi yang begitu di rindukan anak- anak. Amiin
Aliran Rasa
Alhamdulillah Family Project ini membuat saya lebih optimis untuk memulai Home edukasi bersama anak- anak. Game ini sangat efektif dalam mengasah kecerdasan anak, melatih berpikir kreatif dan belajar leadership. Dan insya Allah game ini akan terus berlanjut sebagai sarana / metode belajar yang menggairahkan dan mencerdaskan untuk anak- anak.
Terima kasih team Fasilitator dan kordinator yang sudah mendampingi dan membimbing...
_Review Game level #3 Bagian 2_
*FAMILY PROJECT DAN KECERDASAN ANAK*
Setelah kita memahami secara detil tentang apa itu Family Project dan sudah menjalankannya dengan tantangan 10 hari, maka kali ini kita akan kembali membahas bagaimana family project ini bisa menjadi sarana kita untuk melihat sisi-sisi kecerdasan anak yang harus kita amati.
*Family Project dan Kecerdasan Intellectual*
Family Project adalah sarana anak-anak belajar sesuatu, belajar hal baru melalui berbagai tema-tema yang kita kemas dalam berbagai project. Di dalam ilmu pembelajaran kita bisa mempelajarinya lebih lanjut tentang Project Based Learning.
Selama menjalankan Family project ini kita bisa melihat apakah :
a. Apakah rasa Ingin tahu anak-anak terhadap sesuatu menjadi semakin tinggi?
b. Apakah Kreativitas dan Daya Imajinasinya menjadi semakin besar?
c. Apakah muncul gairah belajar dan inovasi baru yang anak-anak dapatkan selama menjalankan family project?
d. Bagaimana anak-anak menyikapi pengetahuan baru, pengalaman baru yang mereka dapatkan selama menjalankan Family Project?
e. Apakah anak-anak menemukan gairah untuk selalu berkarya dan menemukan hal baru demi kehidupan mereka yang lebih baik?
*Family Project dan Kecerdasan Emosional*
a. Apakah selama menjalankan Family Project muncul kesadaran diri secara penuh dari anak-anak?
b. Apakah anak-anak makin mengenal emosi yang muncul ( senang, bahagia, sedih) selama menjalankan Family Project?
c. Apakah emosi anak stabil/meledak-ledak ketika menghadapi tantangan selama Family Project berjalan?
d.Apakah anak bisa mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga orang lainpun merasa senang dan dimengerti perasaannya?
e. Apakah anak sanggup mengelola emosi yang dia dapatkan dari orang lain, sehingga tercipta ketrampilan sosial yang tinggi?
*Family Project dan Kecerdasan Spiritual*
Family project sebagaimana kita tahu adalah pemberian makna yang mendalam terhadap aktivitas sehari-hari yang kita lakukan di rumah. Sehingga aktivitas keluarga sehari-hari + management dan organisasi = Family Project = Aktivitas keluarga yang penuh makna.
Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna ( value), kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya.
Dengan menjalankan Family Project kita akan bisa melihat hal-hal sebagai berikut:
a. Apakah anak-anak bisa makin mengenal ciptaan Allah dan makin menyayangi antara sesama makhluk ciptaan Allah selama menjalankan Family Project ini?
b. Apakah anak-anak makin melihat dirinya dan keluarganya sebagai sesuatu yang unik yang diciptakan Allah berbeda dengan yang lain, selama menjalankan Family Project ini?
c. Apakah rasa syukur anak-anak makin meningkat selama menjalankan Family Project?
d. Apakah anak-anak makin ridho dan konsisten dengan segala perintah dan laranganNya selama menjalankan Family Project?
e. Apakah anak-anak mendapatkan berbagai akhlak mulia yang bisa dia dapatkan untuk dipraktekkan selama menjalankan Family project?
f. Apakah anak-anak semakin tunduk dan taat terhadap kehendak penciptaNya, selama menjalankan Family Project?
g. Apakah anak-anak semakin bergairah untuk menebar benih manfaat di muka bumi ini, dan sadar perannya sebagai Khalifah di muka bumi ini, selama menjalankan Family project?
*Family Project dan Kecerdasan Menghadapi Tantangan ( AI)*
Selama menjalankan Family Project pasti kita dan anak-anak menghadapi berbagai macam tantangan dan cobaan. Dari sinilah kita paham seberapa kuat anak-anak kita menghadapi tantangan hidup.
a. Apakah selama menjalankan Family Project anak-anak mampu mengontrol dirinya ?
b. Bagaimana reaksi anak-anak ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan yang dia inginkan seama menjalankan Family project?
c. Apakah anak-anak sanggup membangun konsistensi dan komitmen terhadap kesepakatan yang sudah dia putuskan bersama selama menjalankan Family Project?
d. Apakah anak-anak menunjukkan inisiatif besar untuk aktivitas yang dia inginkan, dan sanggup menanggung semua resiko yang akan muncul selama menjalankan Family Project?
e. Bagaimana reaksi anak-anak setiap menjumpai “tantangan” selama family project berjalan, apakah mereka bisa mengubahnya menjadi sebuah peluang?
f. Apakah anak-anak tidak mudah putus asa?
g.Apakah anak-anak berani mengakui sebuah kesalahan dan mau belajar dari kesalahan yang dia buat selama menjalankan Family Project?
h.Apakah kemandirian anak mulai terlihat selama menjalankan Family project?
Dari berbagai kasus yang kita dapatkan selama menjalankan Family project ini sebenarnya selain untuk melihat kecerdasan anak-anak, kita juga bisa mengamati kecerdasan diri kita dan pasangan. Sehingga kita semakin paham bagaimana cara kita “memantaskan diri” agar semakin layak mendidik anak-anak hebat. Dan hal-hal apa saja yang harus kita tambahkan selama perjalanan di Universitas Kehidupan.
Salah satu contoh hal kecil ketika menjalankan tantangan 10 hari di Game –game kelas Bunda Sayang ini, kita mengalami kesulitan dalam mengatur waktu sehingga tidak sanggup menuliskan tantangan 10 hari tersebut secara berturut-turut, apakah kita langsung menyerah berhenti disini saja? Kalau iya kecerdasan menghadapi tantangan kita masuk kategori Quitters, Apakah kita cukup menuliskan poin-poin penting saja dan tidak usah menyempurnakannya, yang penting mengumpulkan tugas? Kalau iya, berarti ita tipe campers. Atau kita termasuk orang yang berusaha mengubah manajemen waktu kita, mencari strategi terbaik, membuat sistem penulisan, sehingga memudahkan kita untuk menuliskannya setiap hari? Kalau iya, selamat berarti kecerdasan anda memasuki tahap Climbers.
Silakan amati kecerdasan-kecerdasan yang lainnya yang ada pada diri kita selama mengerjakan Tantangan-tantangan 10 Hari di kelas Bunda Sayang ini.
Dan untuk bisa mendapatkan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik ke anak - anak dan keluarga kita, mulailah dari diri kita terlebih dahulu
*for things to CHANGE, I must CHANGE first*
Salam Ibu Profesional,
_/Tim Fasilitator Bunda Sayang/_
📚Sumber Bacaan:
_D.Paul Relly, “Success is Simple, Gramedia, Jakarta_
_Stoltz, Paul G, PhD, 1992, Adversity Intellegence, Mengubah Hambatan Menjadi peluang_
_Melva Tobing. Mpsi, Daya Tahan Anak menghadapi Kesulitan, Jakarta, 2013_
_Materi Tentang Kecerdasan anak dan Kebahagiaan Hidup, IIP, bunda sayang_
_Review Game Level #3 Tantangan 10 Hari_
*Bagian 1*
*FAMILY PROJECT*
Selamat buat teman-teman yang sudah berhasil melampaui tantangan 10 hari di game level 3 ini tentang Family Project. Mulai dari bingung memahami apa itu family project, sampai akhirnya ada yang banyak ketagihan untuk memaknai setiap aktivitas menjadi sebuah projek yang menyenangkan.
Family Project adalah aktivitas yang secara sadar dibicarakan bersama, dikerjakan bersama oleh seluruh atau sebagian anggota keluarga dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama pula.
Jangan terlalu berat memikirkan sebuah family project, mulailah dari aktivitas-aktivitas sehari-hari yang biasa kita kerjakan di rumah, kemudian tambahkan manajemen dan organisasinya, jadilah sebuah family project.
Sehingga rumusnya adalah sebagai berikut
*ACTIVITY + MANAGEMENT AND ORGANIZATION = PROJECT*
*MANFAAT FAMILY PROJECT*
☘Family Project merupakan salah satu sarana pendidikan bagi seluruh anggota keluarga. Saat ini semakin sedikit keluarga yang menerapkan konsep pendidikan di dalam rumahnya, banyak diantara mereka menjadikan rumah sebagai sarana berkumpulnya anggota keluarga saja tanpa adanya aktivitas pendidikan. Sehingga makna berkumpulnya menjadi hambar, sekedar kumpul dan kadang berlalu begitu saja tanpa arti.
☘Family Project juga menjadi salah satu sarana untuk membangun “bonding” di dalam keluarga. Tercipta ikatan batin antar anggota keluarga, sehingga hubungan menjadi semakin indah dan harmonis.
☘Family Project bisa juga digunakan sebagai sarana “Check Temperature" keluarga kita. Apakah hubungan antar anggota keluarga dalam kondisi adem ayrm berada di suhu normal atau sedang ada gesekan-gesekan yang selama ini tidak terlihat, sehingga ada tantangan kecil saja selama menjalankan family project, suhu sudah memanas.
☘Family Project sarana menguatkan core values keluarga. Core Values tidak bisa hanya dituliskan besar-besar di kertas dan di tempel di dinding rumah. Core Values harus diujikan untuk mendapatkan sebuah keyakinan bahwa hal tersebut layak diperjuangkan. Ujian itu lewat family project.
☘Family Project apabila dijalankan denga sungguh-sungguh maka akan menjadi pijakan kita dan keluarga ke surga Apabila keluarga kita memang sedang berjalan menuju surga, maka tidak perlu menunggu sampai di akherat untuk merasakannya, kita bisa merasakannya sekarang saat di dunia bersama keluarga kita.
*BAGAIMANA CARA MEMBESARKAN FAMILY PROJECT ANDA?*
Diperlukan 2 hal penting untuk membesarkan Family Project yaitu KONSISTENSI dan KOMUNIKASI
*KONSISTENSI*
Konsistensi itu sangat bergantung pada hal-hal berikut ini:
a. Apakah family project ini membahagiakan seluruh anggota keluarga? ( Fun)
b. Apakah family project sejalan dengan values yang sedang diperjuangkan di dalam keluarga kita? ( values)
c. Seberapa unik family project anda dibandingkan family project yang lain? ( uniqueness)
d. Apa alasan kuat dari salah satu, sebagian atau seluruh anggota keluarga untuk menjalankan family project ini? ( Reason)
*KOMUNIKASI*
Komunikasi menjadi hal yang utama dalam rangka memperbesar family project kita, karena akan sangat bermanfaat untuk memantau dan membesarkan perjalanan family project dan membangun portofolio keluarga dalam menjalankan family project. Ada komunikasi internal dan ada komunikasi eksternal. Di dalam kedua komunikasi tersebut diperlukan dua hal yaitu MEDIA dan KONTEN
_Komunikasi Internal_
*MEDIA KOMUNIKASI*
*FAMILY FORUM*
Family forum adalah forum-forum ngobrol keluarga yang dibangun untuk mengetahui hobi anak-anak, aktivitas harian mereka, tren pengetahuan dan berita yang ada saat ini, kebutuhan seluruh anggota keluarga dan masalah atau tantangan-tantangan apa saja yang dihadapi oleh seluruh anggota keluarga.
Family forum ini bentuknya bisa beragam mulai dari ngeteh bersama ( tea time), ngopi bersama ( coffee break), ngegame bersama ( play on), ngemil bersama ( snack time) dll.
*KONTEN KOMUNIKASI*
Kami perlu menekankan sekali lagi tentang konten komunikasi. Satu hal yang sangat perlu kita ingat adalah kalimat ini:
*LAKUKAN APRESIASI, BUKAN EVALUASI*
Anak-anak belum memerlukan evaluasi, yang kita lakukan hanya memberikan apresiasi saja, karena hal ini penting untuk menjaga suasana selalu menyenangkan dan membuat anak senantiasa bersemangat dalam mengerjakan projek selanjutnya.
Apabila ada hal-hal yang kita rasa penting untuk diperbaiki atau diubah strateginya, maka cukup anda catat saja, simpan dengan baik bersama satu file catatan projek ini, dan buka kembali saat kita dan anak-anak akan merencanakan projek berikutnya. Hal ini akan lebih membuat perencanaan kita lebih efektif, karena anak-anak akan melakukan perubahan menjelang melakukan projek, bukan diberitahu kesalahan setelah melakukan sebuah projek. Efek yang muncul akan sangat berbeda.
*BAGAIMANA CARA MENGAPRESIASI*
Perbanyaklah membuat forum keluarga saat sore ngeteh bersama, atau sepekan sekali saat akhir pekan. Di Ibu Profesional, forum keluarga seperti ini terkenal dengan nama
*MASTER MIND*
Bagaimana cara menjalankan master mind, ciptakan suasana yang santai di rumah, kemudian tanyakan 3 hal saja:
a. Ada yang punya pengalaman menarik selama menjalankan projek ini?
b. Apa yang sudah baik?
c. Minggu depan hal baik apa yang akan kita lakukan?
Perbanyaklah apresiasi di forum-forum keluarga ini sehingga memunculkan inovasi-inovasi kecil yang dilakukan secara istiqomah di setiap kesempatan.
_Komunikasi Eksternal_
Family Project yang kita lakukan di dalam keluarga sebaiknya kita share kan ke dunia luar bisa via presentasi di depan para ahli yang memang kompeten di bidangnya. Di komunitas-komunitas keluarga yang selalu peduli terhadap perkembangan anak, maupun di media sosial yang kita miliki.
Proses berbagi mimpi dan inspirasi ini sangat bermanfaat untuk membesarkan family project kita dan proses bertemunya anak-anak dengan para sang maestro di bidangnya.
*AMATI ,TERLIBAT, TULIS*
Tantangan 10 hari yang sudah teman-teman lakukan ini sebenarnya membuat kita agar mau mendokumentasikan setiap aktivitas anak-anak, sehingga kita sebagai orangtua bisa mengamati perkembangan anak-anak dengan valid berdasarkan data dan tulisan kita.
Kita tidak akan pernah membandingkan anak-anak kita dan keluarga kita, dengan anak-anak orang lain dan keluarga orang lain. Karena diri kita sudah terlalu sibuk untuk mengamati diri sendiri, sehingga tidak ada lagi kesempatan untuk mengamati rumput tetangga.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Fasilitator Bunda Sayang/
Sumber Bacaan:
Cemilan Rabu, 12 April 2017
🏵Adversity Intelligence for Successful Life (AIfSL)🏵
🖌Setelah 19 tahun melewati penelitian yang panjang & mengkaji lebih dari 500 referensi, Paul G. Stoltz mengemukakan satu kecerdasan baru selain IQ, EI, SI yakni AI. *AI (Adversity Intelligence)* adalah kecerdasan untuk mengatasi kesulitan. Bagaimana mengubah hambatan menjadi peluang.
AI dapat digunakan untuk menilai sejauh mana seseorang ketika menghadapi masalah rumit. Dengan kata lain AI menjadi indikator bagaimana seseorang dapat keluar dari kondisi yang penuh tantangan.
*Adversity Intelligence (AI)*berarti bisa juga disebut dengan *ketahanan atau daya tahan seseorang ketika menghadapi masalah*. Stein & Book (2004) menjelaskan bahwa ketahanan adalah kemampuan untuk menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan dan situasi yang penuh tekanan tanpa menjadi berantakan, dengan secara aktif dan pasif mengatasi kesulitan. Ketahanan ini berkaitan dengan kemampuan untuk tetap tenang dan sabar, serta kemampuan menghadapi kesulitan dengan kepala dingin, tanpa terbawa emosi. Orang yang tahan menghadapi kesulitan akan menghadapi, bukan menghindari, tidak menyerah pada rasa tidak berdaya atau putus asa.
AI berakar pada bagaimana kita merasakan tantangan-tantangan yang dihadapi. Orang yang memiliki AI lebih tinggi, tidak menyalahkan pihak lain atas kemunduran yang terjadi dan mereka bertanggung jawab untuk menyelesaikan tantangan. Ia selalu belajar dari kesalahan dan mengambil sisi positif dari setiap kejadian. Orang yang memiliki AI tinggi, berani mengambil resiko yang diperhitungkan.
📌Faktor-faktor yang mempengaruhi AI, yaitu:
1. Daya saing
Individu yang merespon kesulitan secara lebih optimis dapat diramalkan akan bersifat lebih agresif dan mengambil lebih banyak resiko.
2. Kreativitas
Orang yang tidak mampu menghadapi kesulitan menjadi tidak mampu bertindak kreatif. Oleh karena itu, kreativitas menuntut kemampuan untuk mengatasi kesulitan yang oleh hal-hal yang tidak pasti.
3.Motivasi
Orang yang AInya tinggi dianggap sebagai yang paling memiliki motivasi.
4. Mengambil Resiko
Individu yang merespon kesulitan secara lebih konstruktif, bersedia mengambil banyak resiko. Resiko merupakan aspek esensial pendakian.
5. Perbaikan
Perbaikan terus-menerus perlu dilakukan supaya individu bisa bertahan hidup dan menjadi pribadi yang lebih baik.
6.Ketekunan
Ketekunan adalah kemampuan untuk terus menerus walaupun dihadapkan padakemunduran-kemunduran atau kegagalan.
7.Belajar
Anak dengan respon-respon yang pesimistis terhadap kesulitan tidak akan banyak belajar dan berprestasi jika dibandingkan dengan anak yang memiliki pola-pola yang lebih optimis.
📌Sebagai gambaran AI dalam diri seseorang, Stoltz memakai terminologi para pendaki gunung. Dalam hal ini, Stoltz membagi para pendaki gunung menjadi tiga bagian:
➡Quitter (yang menyerah).
Para quitter adalah mereka yang sekadar bertahan hidup. Mereka mudah putus asa dan menyerah di tengah jalan.
➡Camper (berkemah di tengah perjalanan)
Mereka berani melakukan pekerjaan yang berisiko, tetapi risiko yang aman dan terukur. Cepat puas, dan berhenti di tengah jalan.
➡Climber (pendaki yang mencapai puncak).
Berani menghadapi risiko dan menuntaskan pekerjaannya. Merekalah yang berada di puncak.
📌Dimensi AI dapat kita pahami sebagai berikut :
💧C --> Control : Seberapa besar control yang kita rasakan saat dihadapkan pada persoalan yang sulit, bermusuhan atau berlawanan?
💧O2 --> Origin dan Ownership : Siapa atau apa yang menjadi asal muasal suatu kesulitan? Sejauh mana kita berperan memunculkan kesulitan?
💧R --> Reach : Seberapa jauh suatu kesulitan akan merembes ke wilayah kehidupan kita yang lain?
💧E --> Endurance : Berapa lama kesulitan akan berlangsung? Berapa lama penyebab kesulitan akan berlangsung?
📌Adapun cara mengembangkan dan menerapkan AI :
💧L --> Listened (dengar) respon kita dan temukan sesuatu yang salah
💧E --> Explored (gali) asal dan peran kita dalam persoalan ini
💧A --> Analized (analisalah) fakta-fakta dan temukan beberapa faktor yang mendukung kita
💧D --> Do (lakukan) sesuatu tindakan nyata
✳Hubungan AI dengan Sukses
Dalam kehidupan nyata, hanya para climbers-lah yang akan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan sejati. Sebuah penelitian yang dilakukan Charles Handy terhadap ratusan orang sukses di Inggris memperlihatkan bahwa mereka memiliki tiga karakter yang sama.
*Pertama*, mereka berdedikasi tinggi terhadap apa yang tengah dijalankannya. Dedikasi itu bisa berupa komitmen ,passion, kecintaan atau ambisi untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.
*Kedua*, mereka memiliki determinasi. Kemauan untuk mencapai tujuan, bekerja keras, berkeyakinan, pantang menyerah dan kemauan untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
*Terakhir*, selalu berbeda dengan orang lain. Orang sukses memakai jalan, cara atau sistem bekerja yang berbeda dengan orang lain pada umumnya.
Dari ciri-ciri tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dua dari tiga karakter orang sukses erat kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam menghadapi tantangan. Mereka yang AI nya tinggi menjadi lebih sukses dalam kehidupan daripada mereka yang AI nya rendah.
Bagaimana dengan kita?
📚Sumber bacaan :
https://tisna2008.wordpress.com/2009/05/26/antara-iq-eq-dan-sq/amp/
https://personalityfajar.wordpress.com/tag/adversity-quotient/
https://personalityirine.wordpress.com
https://skripsipsikologie.wordpress.com/2010/07/17/pengertian-adversity-quotient/
https://nafismudrika.wordpress.com/2010/04/22/adversity-quotient-by-paul-g-stoltz/
⚡✨🕷☘🌾🐜🔥💥💭💬
*Resume Kulwap Banten HEbAT Community*
*_Family Project_*
26 Maret 2017
*Narsum :* Achmad Ferzal (Ical)
*Admin :* Bunda Inten
*Host & Moderator :* Bunda Noni
*Notulis :* Ayah Muji
🌾🐜🐜🐜🐜🐜🐜🐜🐜💭⚡
🎓 Profil :
👤 Nama: Achmad Ferzal (bang Ical)
🔹Penggagas dan Pendiri TRUE Creative aid (www.ngakal.ning.com).
🔹Desain produk ITB, ketertarikan pada pengembangan: Design Thinking for All. Digunakan sebagai sarana pembangkit daya kreativitas berbasis LINGKUNG (kreatifalakita).
🔹Berpengalaman mendampingi masyarakat di pedalaman dan menemukan pola didik sejati anak-anak ala daerahnya masing-masing.
🔹Ayah dari 5 anak muda (si bungsu 16 tahun).
🔹Berdomisili di kota Bogor
📚----------------------------------📚📒
*Materi Pengantar*
🤦🏽♂Kesalahan yang direncanakan dan
⚡kejutan yang tidak direncanakan
📋 merancang kegiatan sejatinya bukan semata heboh dan hebat kegiatannya diatas kertas atau didalam benak.
👨🏾🍳👩🏾🍳 namun seberapa antusias dan terlibatnya kita dalam pelaksanaan kegiatannya.
🐜 walau kegiatan terlihat kecil dan biasa. Seringkali berubah menjadi keren dan bermakna.
⚡tidak jarang menghasilkan ide untuk kegiatan lanjutan yang mengejutkan.
🤦🏽♂aneka kesalahan ketika berkegiatan terkadang menjadi bahan alami untuk pembelajaran.
👎🏽 intinya jangan merancang terlalu sempurna. Karena kita makhluk yang makin bijak dari kekurangan2.
🎉karena antusias kita ikut berkegiatan ditambah energi anak-anak mampu menghasilkan 💡ide2 dan 🚀 kemungkinan baru yang mengejutkan.
⭐ it takes wisdom of elder and young people energy⚡
🗝intinya mulai dari yang ada, tidak mengada-ada apalagi menunggu semua tersedia.
🏡 rumah mungil kita dan aneka kegiatan didalamnya adalah sumber pertama kegiatan bersama anak.
🗣 yuk kita diskusikan bersama👋🏻
=====================
❓❓*Tanya Jawab*🌵
1⃣ *Ingrid-Bekasi*
Assalaamualaikum bang Ical,
Drumah saya forum keluarga masih proses, blm mjd habit, masih jrg2 kumpul dan ngobrol2 brg. Boleh minta tips dan trick utk mengajak angg keluarga "scr sadar" membahas ttg projek keluarga? Sejauh ini anak dan suami tdk tll antusias, cenderung berkegiatan sendiri2 dan suami blm merasa penting utk "terlibat", baik dlm pddikan anak2 apalagi projek keluarga. Tks.
👨🏫 *Bang Ical:*
1⃣. Bunda Inggrid...mulailah dengan kemampuan hebat khas ibu-ibu:
Mengajak dan membuat kejutan.
Mulailah dengan mendata dan menyerap kegiatan apa yang biasa bunda lakukan.
Pikirkan bagaimana kegiatan yang biasa tersebut menjadi asyik dan bisa dilakukan bersama.
Hanya dengan membereskan tempat tidur, namun dilakukan dengan cara berbeda. InsyaAllah ada keseruan didalamnya
Pelan-pelan saja. Dan selalu bertanya2 atau luangkan waktu untuk berpikir dan bertanya dalam hati...bagaimana caranya ya? ✔
2⃣ Assalamualaikum Ayah Ical, salam kenal sy Mery domisili di kabupaten terjauh propinsi Kalbar yaitu Putussibau Kapuas Hulu 🙏🏻😊
Baca materi pengantarnya, jd gregetan pengen banget bs sampai titik "ketagihan" atau "demam" family project seperti Ibu Septi yg "demam gamification" 😍
Nah yg jd pertanyaan, hal ini adalah hal yg sangat baru buat keluarga kami. Koq rasa2nya klo dimulai dgn hal yg sederhana pake banget jd gak menantang ya, contohnya: nyuci baju bareng, bersihin jendela bareng, dsb yg msh seputar rmh n keluarga inti 😅
Padahal unik banget ya kan lingkung tiap daerah begitu jg fitrah bakatnya anak2, apalagi di tempat kami yg msh alami, tentu bs dieksplor semaksimal mungkin. Tapi eh tapi, belum nemu formulasi yg cocok antara kedua keunikan td 🙈 Ya krn kami masih minim pengalaman mungkin ya.. Duh jd panjang gini 😂
Intinya, mulai dr mana ya biar anak2nya happy (yg plg penting bs menggali fitrah bakatnya), gak merasa berat memulai project tapi menantang jg buat kami selaku orang tua?
👨🏫 *Bang Ical :*
2⃣. Bunda Mery...bisa dicoba memulai atau merancang kegiatan dengan membagi kegiatan menjadi 3 bagian:
1. Pembuka...kita hadir bak artis disini. Membuat menarik dan imajikan seperti sebuah show🤡
2. Isi kegiatan...kita seperti nahkoda kapal. Bersama dan mengendalikan tanpa terlihat 👮🏼
3. Akhir kegiatan...kita maknai dengan arif seperti ulama🙏🏿
Ingat...antusias kitalah yang harus menyala.
Intinya lakukan dahulu...perbaikan datang kemudian ✔
*_Tanggapan 1_*
🙋🏻 *Bunda Mery* :
Menanggapi ya Ayah Ical
Noted pada kata, ANTUSIAS n BE ACTRESS 📝
Nah, supaya tetap bs ON STAGE n powerfull gitu gimana ya?
Sy suka moody jujur aja nih 😅
👨🏫 *Bang Ical :*
☕ baik bunda..Nggak harus on fire terus sih.
Intinya memang menemukan dan membangkitkan kemauan diri.
Pasang tujuan dan diskusikan bersama pasangan atau teman boleh.
Catat dan rencanakan dengan cara bunda.
Langsung lakukan.karena moody itu muncul sebelum kegiatan. Jadi kudu diajak maen moody nya😄
👨🏫 *Bang Ical:*
Buat moody playground ya bunda Mer 🕺🏼
😄🙏🏽
*_Tanggapan 2_*
🙋🏻 *Bunda Yardha* :
Apakah boleh menanggapi?
Bang ical, bisa dijelaskan maksud dari moody Playground ini bagaimana ya? 😀
👨🏫 *Bang Ical*:
👍🏽 cuma Istilah saya untuk memulai dorongan bermain menggunakan suasana moody.
Karena moody itu sebenernya tanda untuk mulai maen. Bukan untuk diikuti. Kita yang ajak dia maen
Nah 'letakkan' moody dalam ruang maen...dan segera maen dengan anak.
Klo diikuti numbuh moody baru...klo diajak maen jadi tersalurkan he2
3⃣ *bunda Rini-Surabaya*
family projek itu kayak apa ngge,,maklum saya awam....,blom tw ap2. apa kegiatan yg saya lakukan setiap hari,,membersamai anak melukis,menempel,,dll termasuk family project?
👨🏫 *Bang Ical :*
3⃣ bunda Rini...family project itu dimulai dengan hal2 sederhana namun perlahan mengarah atau menjadi kegiatan unik.
Membersamai anakNi yang penuh antusias pasti menghasilkan ide2 kegiatan baru.
Jika tidak antusias hanya jadi rutinitas dan sulit mencari ide baru.
Itulah mengapa saya memulai dengan kata antusias...gabungan indah niat dan imajinasi.
Jadi walau kegiatan-kegiatannya kecil dan sederhana, namun menghasilkan aneka ide dan kegiatan baru...-lingkar mekar- istilahnya.
Seperti efek ledakan berantai.
Inilah proyek keluarga sejatinya.
Yang pstinya unik dan tumbuh dari dalam (kekuatan khas keluarga masing2) ✔
4⃣ *bunda Izzah Maulidah-Gresik*
1. Komponen Lingkungan yang disampaikan dlm materi, apakah semua harus dikembangkan? atau hanya yg dominan sesuai minat anak?
2. Bila harus dikembangkan semua, bagaimana porsinya sesuai usia?
👨🏫 *Bang Ical :*
4⃣ bunda Izzah...lingkung itu hadir salah satunya untuk menggambarkan betapa banyak hal yang bisa dipelajari untuk kehidupan anak.
Tidak untuk ditakar apalagi dijejalkan kepada anak.
Semua lakukan dengan perlahan dan gembira. Lingkung bisa menjadi 'gudang' ide dan 'playground' aksi kegiatan anak.
Jadi Pakailah kacamata perancang dalam melihat lingkung dan potensi anak.
Selalu mencoba dan tidak takut salah. Tidak takut memulai dan temukan antusias diri ✔
5⃣ *bunda Muflikhah-Malang*
1. Tahapan cara membuat family project itu bagaimana. Apakah sesuai keinginan anak atau buat saja.
2. Untuk anak batita bagaimana project yang baik sedangkan pada usia itu anak dianjurkan main seinginnya dia dan bereksplore pada alam.
Matur nuwun 🙏🏻😊
👨🏫 *Bang Ical :*
5⃣ bunda Muflikhah...sama dengan saya dan orangtua lainnya.
Perlu bingits membangkitkan dorongan bermain kita (playbility).
Sebelum maen sama anak. Karena rutinitas 'memakan' kreativitas.
Jadi totalitas dalam maen sama anak itu yang diperlukan untuk menyalakan kegiatan asyik bersama anak.
1. Bisa dengan apa saja. Memulai dari kebiasaan anak itu keren banget. Berarti bunda menyalakan kemampuan menyerap yang baik.
2.Intinya mulai dari yang ada : kesenangan anak, kegiatan-kegiatan yang ada dirumah, hingga ruangan2 yang ada dirumah.
Tidak mengada-ada (di ada-adain) dan menunggu semuanya lengkap tersedia.
Ikut maen ikut guling2an...kotor2an...ngayal2an...
Di beberapa negri maju...buku paket sekolahnya detil membantu kegiatan di rumah.
Seperti menyusun makanan yang baik didalam kulkas, hingga cara bertetangga yang baik.
*maju=peduli pada anak
6⃣ *Watie dari IIP Bogor*
pertanyaan saya,anak ke dua saya suka rubic bahkan seperti kecanduan,yang dikerjakan dari bangun tidur sampai tidur lagi sebagian besar hanya rubic,ketika beliau saya libatkan dlm proyek2 keluarga(membersihkan rumah misalnya),pasti hanya sebentar,u masuk kembali ke kamarnya dan bermain rubic,bagaimana cara saya membuat anak saya bisa suka terlibat dlm proyek2 keluarga,maaf dan terima kasih
👨🏫 *Bang Ical :*
6⃣Bunda Watie...prinsip kegiatan itu sebenarnya:
Memuliakan dan membahagiakan.
Untuk anak yang sudah memiliki atau tampak keminatannya, mulailah dari apa yang mereka suka.
Ajak diskusi imaji2 dan pikiran2 tersembunyinya tentang rubic.
Tantang ia untuk menceritakan atau melatih anggota keluarga lain.
Hingga buat pameran kecil (galeri rumah) tentang minatnya. Juga bisa untuk anggota keluarga lainnya.
Baiknya ayah atau bundanya memulai terlebih dahulu...pameran keminatannya.
Intinya ajak dialog dan beri tantangan.
Dialog bunda itu sudah proyek keluarga👏🏽
✔
7⃣ *Vina -serang*
Assalamualaikum, bang salah satu prinsip memulai project "jangan membuat yang terlalu sempurna". Mohon penjelasannya. Karena saya sendiri ketika merencanakan sebuah project... maunya bagus dan wooow begitu, meskipun itu dari aktifitas kecil. Hal tersebut ibaratnya seperti tolok ukur agar kita senantiasa melakukan yang terbaik.
👨🏫 *Bang Ical:*
7⃣ bunda Vina...terlalu sempurna itu menyiksa he2.
Rancang cepat dan lakukan. Karena sejatinya maen atau berkegiatan itulah perancangan yang sesungguhnya.
Sifat mau wow terus dinyalakan.
Berguna dalam proses kegiatan dan mencari ide berikutnya
✔
8⃣ *Ulfah_Banten*
Assalamualaikum bang Ical
1. Kekurangan saya dalam membuat family project adalah masih meraba-raba jalan dan belum bisa mengembangkan ide awal project menjadi project2 berikutnya yg lebih luas dan beragam. Mohon saran dari bang Ical, agar mampu merancang dan mengembangkan family project lebih luas dan beragam
2. Bang Ical, mungkin pertanyaan ini berhubungan dgn Kulwap ini. Mohon dijelaskan tentang Melingkar Mekar dari konsep Emisol. Karena menurut saya, memahami konsep ini penting dalam membersamai anak dan membuat family project.
Terima kasih🙏😊
👨🏫 *Bang Ical:*
8⃣ bunda Ulfah...wa'alaikum salaam.
Hambatan ide biasanya ada di posisi ketika memikirkan diawal.
Apalagi pakai beban harus keren ditambah melihat2 kegiatan orang lain.hi2
Percayalah...ketika:
Antusias dan total dalam satu kegiatan yang kagetan (tidak direncanakan) malah lebih menumbuhkan ide2 keren berikutnya
Jadi biasakan merencana sambil melakukan (maen sama anak)
Keasyikkan maen sama anak yang akan menghasilkan banyak kejutan2.
Untuk emisol dan lingkar mekar kita buat sesi chusus aja yah. Biar melingkar dan mekar betul hi2...
Ngeles.com✔
*_Tanggapan 3_*
🙋🏻 *Bunda Ulfah*:
Boleh menanggapi bang Ical🙏😊
Apakah dalam family project boleh dilakukan secara spontan? Apakah hal2 yg spontan dilakukan itu bagus? Lalu bagaimana konsep dan pendokumentasiannya?
👨🏫 *Bang Ical*:
Spontan itu asyik kok. Ini bisa jadi bagian riset (tuh rumah juga ada riset hi2)
Untuk memulai proyek keluarga atau bisa sebagai moodbooster ditengah2 proyek
*_Tanggapan 4_*
🙋🏻 *Bunda Mery*:
Msh boleh menanggapi gak Mb Noni? Hehehe, ciri keasyikan ini 😂
Mengenai teknis Ayah Ical.. Anak yg sudah bs dilibatkan sulung 4 thn n kedua 2 thn, ketiga msh bayi.
Klo kegiatan bersama seringnya gak bs terlibat dua2nya. Misal kemarin nyuci baju bareng hanya abangnya aja yg tertarik, gmn ya cara supaya bs sama2 terlibat? 🤔
👨🏫 *Bang Ical:*
Bisa buat untuk masing2 anak itu keren.
Walau kegiatannya gak bersama2 tapi kita tau arah masing2 anak.
Bisa juga kegiatan yang sama tapi lanjutannya unik sesuai anak.
_*Tanggapan 5*_
🙋🏻 *Bunda Mery*:
Sy kasi stabilo lg di kata2: RUTINITAS 'MEMAKAN' KREATIVITAS 😳
Bagi tips dooong Ayah Ical yg super kreatif, gmn caranya supaya ide bs tuing2? 😁
👨🏫 *Bang Ical*:
Hidupkan dorongan bermain bunda...berimajinasilah dalam kegiatan rutin he2
9⃣ *Iyye - IIP Cirebon*
Masih boleh nanya, mba?
Tanya dong, sebenarnya dalam proyek keluarga ini harus anak yang jadi pimpro dan ortu ngikut atau boleh ortu yang mengarahkan, kalo anak belum bisa fokus...?
👨🏫 *Bang Ical :*
9⃣. Bunda Iyye...
Family project tidaklah kaku.
Peran orangtua bisa berganti2. Melihat kondisi. Yang terpent ing adalah:
1.kemampuan menurunkan ekspektasi kita. Tidak menuntut semua berjalan dan memiliki hasil seperti bayangan kita.
2.kemampuan mengapresiasi dan merayakan semua langkah. Agar muncul ide2 baru menjadikan anak dan kegiatannya adalah tokohnya.
3.kemampuan bertanya. Agar anak lebih ekspresif dan menambah antusiasnya.✔
1⃣0⃣ *Aprilia Rahma - Surabaya*
Family project sllu diawali dengan family forum, nah bagaimana jika apa yg sdh direncanakan trnyta si anak, 4th, mendadak tidak mau ikut kegiatan family projectnya? sewaktu di observasi alasannya tidak mau, capek (pdhl juga blm beraktivitas), pdhl pas family forum setuju dg aktivitas tsb. Apa yg perlu diperbaiki dan kami lakukan ya? Jazakalloh 🙏🏻
👨🏫 *Bang Ical :*
🔟Bunda Aprilia...Sebagai pendamping (teman tumbuh teman belajar) kita harusnya punya kemampuan mendengar yang baik.
Mendengar sebagai alat membaca tanda2 dari awal proyek.-proses-akhir
1.mendengar dengan hati:
kita bisa peka dan mengetahui rasa dari peserta proyek. Sesuai dengan kemauannya apa tidak. Terpaksa atau tidak. Belum tergali atau tidak.
2.mendengar dengan kepala:
Kita dapat mengetahui apa saja yang membuatnya penasaran. Hal2 yang ingin diketahuinya. Info2 yang membuat menyala matanya.
3.mendengar dengan kaki: kita peka dengam bahasa tubuh. Yang mulai kelihatan bosan atau sebaliknya.
Bagaimana melatihnya? Dengan bertanya dan ikut bermaen total bersama anak.
Jadi ketika anak menolak. Kita bisa mencari jalan dan kesempatan dengan cara memdengar diatas
Terus bertanya: bagaimana caranya ya? InsyaAllah jawaban akan memghapiri.
✔
1⃣1⃣ *bunda Muflikhah-Malang*
1. Tahapan cara membuat family project itu bagaimana. Apakah sesuai keinginan anak atau buat saja.
2. Untuk anak batita bagaimana project yang baik sedangkan pada usia itu anak dianjurkan main seinginnya dia dan bereksplore pada alam.
Matur nuwun 🙏🏻😊
👨🏫 *Bang Ical :*
1⃣1⃣Bunda Muflikhah...
Family project bisa melalui banyak cara. Bisa dari keinginan anak...bisa juga dari kita (ortu) dalam bentuk tantangan2 seru pada anak. Lebih baik lagi jika kita sesuaikan dengan potensi anak yang kita ketahui.
Untuk batita...lakukan tantangan saja bunda. Dan ingat fam project ini untuk kita seleluarga ya. Jadi bisa kita buat tantangan asyik dalam bentuk lomba2 dengan batita. Seperti lomba memasukkan kaus kaki kedalam laci, lomba meniup tisyu, lomba menyiram tanaman.
Catat dan buat pemenangnya. Satukan lomba2 tsb dalam kesatuan tema. Misalnya tema kamar tidur. Berarti kegiatan lomba sekitar kamar tidur. Tema pekarangan dll
✔
1⃣2⃣ *Isti - Pontianak*
Ayah Ical, jika kita ingin mengenalkan ttg wisata sejarah pd anak2 usia 4-7 th kira2 kegiatan apa yang kiranya sesuai dan tidak mala jadi terkesan outside in?
👨🏫 *Bang Ical :*
1⃣2⃣Bunda Isti...
Pembelajaran sejarah bisa bertahap.
Mulailah membuat peta waktu sejarah anak. Kapan ia lahir...kapan waktu pertama berjalan....kapan waktu pertama bisa bicara dan selanjutnya.
Ia boleh jadi berperan sebagai wartawan. Bisa wawancara dengan ayah...bunda...nenek atau pamannya.
Hasilnya ia bisa presentasikan garis waktu (peta waktu) sejarah hebat dirinya.
Pertanyaan2 bisa dibuat lebih kreatif. Seperti...serba pertama kali, serba mengejutkan (kejadian2 heboh), serba menggelikan (pengalaman2 lucu)
Setelah itu mulailah mengajak ia u mengobservasi sjarah2 yang ia suka.
Mungkin juga tema pariwisata sejarah itu masih mau kita?
Mari dengar2lah.🙏🏽✔
1⃣3⃣ Nurlian Kalsel
Apabila janji2 project kita dengan anak tertunda, apakah hal tersebut bisa menghambat munculnya ide2 project yg lain?
Janji2 yang tertunda tidak usah jadi beban bunda Nurlian...
Siapa tau ada ide2 baru yang datang ramuan dari kegiatan2 yang belum terlaksana. Atau menemukan rangkaian kegiatan2 baru lainnya.
Yang berpotensi menghambat ide itu adalah tidak berkegiatan bersama anak samasekali.
Kegiatan yang kita total ikut maen bersama maksudnya.
👨🏫 *Bang Ical :*
1⃣3⃣Bunda Titi...
Emisol adalah Empati (menyerap) imajinasi (mengolah) dan solusi (mentajikan)
Tiga tahap berpikir sekaligus beraksi ala orang Indonesia.
Ketiga langkah tersebut dilakukan melingkar. Dari solusi kembali lagi ke empati>imajinasi> solusi dan trus mekar.
Jadi emisol yang baik itu trus melingkar dan terus mekar.
Ide dan aksi terus berkembang. Tidak disitu2 saja apalagi tidaku melingkar sempurna .✔
1⃣4⃣ Titi Kalsel
Saya penasaran sama istilah mekar melingkar Dan emisol. Mohon penjelasannya.Mudah2an bisa nyimak lanjutannya.. 😁
👨🏫 *Bang Ical :*
1⃣4⃣Ini cara kreatif ala bangsa kita.
✔
_____________________________
*Penutup*
⚡ pikiran asyik dan ide itu muncul dalam keadaan rileks.
❓rajinlah bertanya dan mengumpulkan pertanyaan2. Tentang cara dan jalan.
💬 mati gaya itu asyik karena biasanya jadi saat Aha! Muncul aneka jawaban dari pertanyaan2.
==S E L E S A I===