Hari ke-6 Tantangan Melatih Kemandirian Anak, 28 Februari 2017


Setelah menyimak sharing di kelas bunsay, saya baru memahami maksud tujuan tim fasilitator memberika tugas " tantangan 1 minggu 1 latihan pembiasaan mandiri". Agar bisa lebih fokus pada 1 aktifitas,  bisa mengetahui berbaga faktok pemicu dan kendala aktifitas dan tentunya ini memudahkan kita dalam mendampingi buah hati yang sedang belajar mandiri. dan kali ini saya akan fokus pada Latihan makan mandiri. Dengan tahapan awal:
1. bisa tidak anak makan sendiri,
2. Selanjutnya mampu tidak anak menikmati kegiatan makan, perlu tips dan trik
3. Selanjutnya sadar tidak saat waktu makan sudah tiba
4. Selanjutnya Ada tidak inisiatif anak membuat makanan sendiri jelang waktu makan.

Hari itu, Pagi selasa cuaca gelap dan hujan pun mengguyur bumi. Walhasil Ghaida tidak berangkat sekolah. Mendadak agenda pagi berganti dengan kegiatan baking; membuat martabak mini. Ini adalah pertama kalinya anak- anak berperan langsung jadi kokinya. Ghaida yang langsung berinisiatif mempersiapkan alat dan bahan. Ilmu baru baginya adalah menambahkan air mentah/ kran pada adonan, ia sangat kaget  dan sempat melarang saya, setelah dijelaskan akhirnya dapat memahami juga. Asyiknya masak bareng  adalah jadi punya banyak obrolan disela- sela masak, sambil dengar film nabi- nabi yang diputar di ruangan tv, jadi makin bertambah tema obrolannya.

Tiba waktu makan siang. Saya siapkan 3 piring untuk melatih kemandirian makan anak- anak. Dengan menu makan siang : Sayur asem, ikan, tempe. Alhamdulillah Hakim makannya banyak, Ghaida bersisa banyak dan Syifa tidak mau makan, mungkin sudah kenyang dengan martabak dan susu ndotnya. Malam harinya anak- anak ikut makan bareng abinya. Sedang saya tidak bisa menemani, walhasil abi keasyikan menyuapi anak- anak. Well… perlu diasah terus komunikasi produktifnya dengan pasangan.