Selamat Membaca

Minggu, 05 Februari 2017

Komunikasi Produktif dengan Anak 3 tahun

Hari ke- 7 , Tantangan 10 Hari " Komunikasi Produktif" 

Bagaimana sih caranya berkomunikasi produktif dengan anak usia 3 tahun ?
Senang rasanya mendapat tugas tantangan 10 hari di kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional. Saya jadi lebih peka dengan kejadian harian di rumah dan   menanti-nanti hal menantang terkait dengan komunikasi produktif.  Termasuk berkomunikasi dengan anak tengahku Asyifa Latifa Rahma ( 3,5th) yang memiliki adik usia 14 bulan dan kakak 5 tahun 8 bulan.
Bila mendengar banyak komentar dari tetangga, saudara, keluarga dan teman-teman, saya merasa kasihan pada Syifa karena sering dibandingkan dengan kakaknya yang terkesan lebih baik darinya. Setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak, berlaku adil, tidak membanding- bandingkan antara anak yang satu dengan yang lainnya.
Pada awalnya sayapun merasa kesal dan cape menghadapi Syifa yang sangat lengket pada saya, menggelayuti badan seolah pohon jambu yang seru untuk dipanjati, mencari perhatian lebih bila adiknya sedang menyusu. Sampai akhirnya saya pun menyadari bahwa Syifa adalah anak balita yang juga butuh perhatian banyak dari uminya sama saperti adik bayinya. Tapi saya merasa perlakuan saya pada Syifa masih sangat butuh untuk dikoreksi. Seperti; masih memberikan susu dengan botol dot, menyuapi makan nasi, belum bisa diberi instruksi maka membereskan mainan masih jadi kegiatan rutinitas saya, lebih menahan Sifa untuk ikut dengan saya bila kakaknya pergi bermain ke rumah saudara (seringnya Syifa yang minta sama umi aja).
Adapun untuk menenangkan Syifa saat menangis bila ditinggal Abinya atau kakaknya bermain adalah hal yang mudah. Seperti kejadian beberapa hari terakhir. Di saat Abi harus menemani Kakaknya lomba mewarnai, Syifapun menangis kencang ingin ikut Abi. Dalam kondisi sepeti itu mungkin dia merasa “ Kok, ingin melihat Kakaknya lomba saja saya tidak boleh…”. Maka untuk menenangkannya saya langsung memeluknya tapi dia menolak dan terus meratapi kepergian motor abinya. Perlahan- lahan saya terus membujuknya dengan aneka kegiatan menarik yang bisa dia lakukan dengan saya di rumah. Akhirnya diapun mau menerima pelukan saya dan tangisanpun berganti senyum ceria.

Ada beberapa poin penting dari materi komunikasi porduktif kelas Bunda Sayang di Institut Ibu Profesional, yang saya anggap perlu dilatih saat berhadapan dengan Syifa:       
1. *Keep Information Short & Simple (KISS)*

Gunakan kalimat tunggal, bukan kalimat majemuk
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/fbd/1/16/26d4.pngKalimat tidak produktif :
“Nak, tolong setelah mandi handuknya langsung dijemur kemudian taruh baju kotor di mesin cuci ya, sisirlah rambutmu, dan jangan lupa rapikan tempat tidurmu.
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/f33/1/16/2705.pngKalimat Produktif :
“Nak, setelah mandi handuknya langsung dijemur ya” ( biarkan aktivitas ini selesai dilakukan anak, baru anda berikan informasi yang lain)

2. *Kendalikan intonasi suara dan gunakan suara ramah
Masih ingat dengan rumus 7-38-55 ? selama ini kita sering menggunakan suara saja ketika berbicara ke anak, yang ternyata hanya 7% mempengaruhi keberhasilan komunikasi kita ke anak. 38% dipengaruhi intonasi suara dan 55% dipengaruhi bahasa tubuh
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/fbd/1/16/26d4.pngKalimat tidak produktif:
“Ambilkan buku itu !” ( tanpa senyum, tanpa menatap wajahnya)
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/f33/1/16/2705.pngKalimat Produktif :
“Nak, tolong ambilkan buku itu ya” (suara lembut , tersenyum, menatap wajahnya)
Hasil perintah pada poin 1 dengan 2 akan berbeda. Pada poin 1, anak akan mengambilkan buku dengan cemberut. Sedangkan poin 2, anak akan mengambilkan buku senang hati.

3. *Katakan apa yang kita inginkan, bukan yang tidak kita inginkan*
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/fbd/1/16/26d4.pngKalimat tidak produktif :
“Nak, umi gak mau teteh ngompol terus, kasurnya jadi bau kan”
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/f33/1/16/2705.pngKalimat produktif :
“Nak, Ibu ingin syifa pipis dulu sebelum tidur, dan bangunkan ibu bila tengah malam ingin pipis”

4. *Fokus ke depan, bukan masa lalu*
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/fbd/1/16/26d4.pngKalimat tidak produktif :
“Kemarin teteh jatuh terpeleset mainan itu akibatnya bila tidak kembali membereskan maianan selepas bermain”
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/f33/1/16/2705.pngKalimat produktif :
“Ayo kita antar pulang barbienya, dia mau istirahat dirumahnya di box, bair tetehnya bisa jalan dengan tenang, tidak terganggu oleh mainan yang bercecer”

5. *Ganti kata ‘TIDAK BISA” menjadi “BISA”*
Otak kita akan bekerja seseai kosa kata. Jika kita mengatakan “tidak bisa” maka otak akan bekerja mengumpulkan data-data pendukung faktor ketidakbisaan tersebut. Setelah semua data faktor penyebab ketidakbisaan kita terkumpul , maka kita malas mengerjakan hal tersebut yang pada akhirnya menyebabkan ketidakbisaan sesungguhnya. Begitu pula dengan kata “BISA” akan membukakan jalan otak untuk mencari faktor-faktor penyebab bisa tersebut, pada akhirnya kita BISA menjalankannya.
6. *Fokus pada solusi bukan pada masalah*
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/fbd/1/16/26d4.pngKalimat tidak produktif :
“Kamu itu memang tidak pernah hati-hati, sudah berulangkali ibu ingatkan, kembalikan mainan pada tempatnya, tidak juga dikembalikan, sekarang hilang lagi kan, rasain sendiri!”
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/f33/1/16/2705.pngKalimat produktif:
“ Ibu sudah ingatkan cara mengembalikan mainan pada tempatnya, sekarang kita belajar memasukkan setiap kategori mainan dalam satu tempat. Kamu boleh ambil mainan di kotak lain, dengan syarat masukkan mainan sebelumnya pada kotaknya terlebih dahulu”.

7. *Jelas dalam memberikan pujian dan kritikan*
Berikanlah pujian dan kritikan dengan menyebutkan perbuatan/sikap apa saja yang perlu dipuji dan yang perlu dikritik. Bukan hanya sekedar memberikan kata pujian dan asal kritik saja. Sehingga kita mengkritik sikap/perbuatannya bukan mengkritik pribadi anak tersebut.
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/fbd/1/16/26d4.pngPujian/Kritikan tidak produktif:
“Waah anak hebat, keren banget sih”
“Aduuh, nyebelin banget sih kamu”
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/f33/1/16/2705.pngPujian/Kritikan produktif:
“Mas, caramu menyambut tamu Bapak/Ibu tadi pagi keren banget, sangat beradab, terima kasih ya nak”
“Kak, bahasa tubuhmu saat kita berbincang-bincang dengan tamu Bapak/Ibu tadi sungguh sangat mengganggu, bisakah kamu perbaiki lagi?”

8. *Gantilah nasihat menjadi refleksi pengalaman*
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/fbd/1/16/26d4.pngKalimat Tidak Produktif:
“Makanya jadi anak jangan malas, malam saat mau tidur, siapkan apa yang harus kamu bawa, sehingga pagi tinggal berangkat”
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/f33/1/16/2705.pngKalimat Produktif:
“Ibu dulu pernah merasakan tertinggal barang yang sangat penting seperti kamu saat ini, rasanya sedih dan kecewa banget, makanya ibu selalu mempersiapkan segala sesuatunya di malam hari menjelang tidur.

9. *Gantilah kalimat interogasi dengan pernyataan observasi*
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/fbd/1/16/26d4.pngKalimat tidak produktif :
“Belajar apa hari ini di sekolah? Main apa saja tadi di sekolah?
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/f33/1/16/2705.pngKalimat produktif :
“ Ibu lihat matamu berbinar sekali hari ini,sepertinya bahagia sekali di sekolah, boleh berbagi kebahagiaan dengan ibu?”

10. *Ganti kalimat yang Menolak/Mengalihkan perasaan dengan kalimat yang menunjukkan empati*
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/fbd/1/16/26d4.pngKalimat tidak produktif :
"Masa sih cuma jalan segitu aja capek?"
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/f33/1/16/2705.pngkalimat produktif :
kakak capek ya? Apa yang paling membuatmu lelah dari perjalanan kita hari ini?

11. *Ganti perintah dengan pilihan*
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/fbd/1/16/26d4.pngkalimat tidak produktif :
“ Mandi sekarang ya kak!”
https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v7/f33/1/16/2705.pngKalimat produktif :
“Kak 30 menit lagi kita akan berangkat, mau melanjutkan main 5 menit lagi, baru mandi, atau mandi sekarang, kemudian bisa melanjutkan main sampai kita semua siap berangkat
/Tim Bunda Sayang IIP/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar